Kamis, 04 Desember 2014

Cinlok Goreng

   Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan,,,,,,,menurut nenek gue, pada masa itu nenek gue terlihat cantik, anggun, dan menawan. Entah itu benar atau tidak, tapi kata nenek gue sih gitu. Tapi gue enggak bahas soal nenek gue, toh kalo gue bahas mungkin dia juga gak bakalan tau, soalnya dia jarang baca blog gue. lebih tepatnya enggak tau blog gue. Mungkin kalo dia tau khawatirnya nenek mengira gue tukang jualan sapi.

   Beralih dari nenek gue.

    Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Karena hasil survey dari 100, 80% menganggap masa remaja yaitu masa yang paling asyik, dan 20% beragumen bahwa masa remaja sangat ia sukai (ada masalah dari survey gue? abaikan!) Pada masa ini pasti kita akan memasuki fase yang aneh tapi indah, unik tapi menyenangkan. Jatuh cinta. Jatuh cinta merupakan anugrah terindah yang kita dapatkan. karena sungguh beruntung orang yang dapat merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta itu datang tak diundang, pulang tak diantar (lah jelangkung la-an?) Siapa sih yang enggak pernah merasakan indahnya jatuh cinta? Monyet rabies aja bisa merasakan indahnya jatuh cinta, meski itu sakit emang. Jatuh cinta itu kaya orang pipis di kolam renang, tidak terlihat tapi terasa hangatnya.

    Jatuh cinta itu bisa datang dari mana saja. Bisa dari ketika antri loket bioskop, bisa ketika enggak sengaja tabrakan di mall, bisa dari sebatas chat, bisa dari temen sebangku sekolah (untuk cowo kalo misalnya temen sebangku sekolah lo itu juga cowo, lalu tiba-tiba kalian jatuh cinta, harap di bawa ke psikiater atau psikolog, karena itu udah kelainan, kalo misalnya lo gak tahan bunuh dia, kalau misalnya lo takut di tangkap karena membunuh, nikahi dia!) Lalu dari ketemu di Toilet (tolong jangan ber-ambigu) pokoknya banyak deh. Tapi kali ini gue mau membahas soal jatuh cinta di sekolah *JENG-JENG-JENG!!!!*

    Cerita dimulai ketika lo sudah merasakan ada yang aneh di sekolah, terutama di kelas. Ya, kemungkinan besar lo sedang jatuh cinta. Dan ini tandanya lo sedang Cinlok.

  Cinlok yang berarti Cinta Lokasi adalah mereka tumbuh perasaaan suka atau cinta saat berapa di suatu tempat yang sama dan biasanya ini berlangsung agak lama. Mungkin benar pepatah Jawa mengatakan "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" (Cinta tumbuh karena keseringan). Mungkin karena sering ketemu dalam satu lokasi yang sama dan sering bertatap muka, alhasil tumbuhlah benih-benih benih-benih cinta yang indah.

  Tolong bedakan dengan Cilok

  Cilok adalah sebuah makanan ringan yang harganya sangat terjangkau, sekitar 100.-rupiah, belum bonus boraxnya, namun cilok yang diberi telur harganya lebih mahal sekitar 500.- rupiah. Dan biasanya di warung cilok tumbuh cinlok, bisa dari antar pembeli dengan pembeli, penjual dengan pembeli, penjual dengan penjual lainnya, dan penjual dengan pengeder borax. Mugkin kalau dijadikan FTV judulnya 'Tresno Marang Bakul Borak' (dalam bahasa jawa: Cinta kepada penjual borak)

   Beralih dari cilok.

    Cinta lokasi di sekolah, menurut gue itu hal yang lumrah, jujur gue sering merasakan namanya cinta lokasi di sekolah. Tapi gue  ingin bercerita tentang temen gue yang namnya Indah dengan Bertus. Gue mungkin belum begitu lama sih sekolah di sekolah gue yang sekarang, bukan cuma gue sih. Kira-kira angkatan kita sudah menjalani selama 4 bulan sekolah di SMA gue. 4 bulan itu bukan waktu yang sebentar. Kemungkinan besar kita sudah sangat mengenal karakter dari teman-teman, minimal karakter dari tiap-tiap anak di kelas. Kalau ditanya gue apa sudah mengenal karakter-karakter temen-temen gue, jawaban gue tentu sudah. Salah satu temen gue adalah Indah. Indah menurut gue dia tipikal anak yang hiperaktif, mungkin sewaktu dia kecil dia menyusui ke mamalia yang salah. Menurut gue dia itu sangat lebay, enggak bawa bolpoint aja dia heboh banget. Gue aja yang enggak bawa buku pr biasa aja tuh. Gue mengenal Indah sih udah lama, semenjak kita satu tempat les bareng gue udah tau sifatnya, sampe suatu ketika dia harus satu kelas sama gue. Pada swatu swaat mungkin namanya cinta pada pandanga pertama, saat perkenalan siswa, Indah melihat sesosok Bertus seperti pria tampan dari negri entah berantah. Dan di saat itulah dia jatuh cinta.
"Riz, kamu tau gak si Bertus?" kata dia ke gue
"Oh si Abertus Simanjutak Sapulete Mapewa-pewa? Tau kenapa?"
"Dia ganteng ya?"
 Di saat seperti ini, gue harus pinter pinter berbohong. Bukan maksud merendahkan, mungkin induk Kanguru bakalan syok bila bertemu dengan Bertus karena wajahnya mirip devil Tazmania.
"Em,,lumayan sih" jawab gue terpaksa. Mungkin kalau gue jujur gue bakalan jawab "Apa? woi nyet! buta ya lo? itu si Bertus ya kalo misalnya dijejerin sama pantat kuda, orang pasti bilang gantengan pantat kuda!" tapi demi menghargai dia akhirnya gue meng-iya-kan.

  Setelah percakapan gue dengan si Indah, kemudian si Indah meminta tolong buat gue memakcomblang kan dia dengan si Bertus. Disinilah ketegangan dimulai.

   Sebelum memakcomblangkan, gue mencari sumber refrensi dari internet, entah kenapa gue kepikiran untuk mencoba menggunakan metode menjodohkan tapir. Tapi menurut gue ini terlalu Extream. Gue mencoba metode yang lain, yang lumrah dan menghemat biaya. Pertama gue harus kenal dengan si Bertus, untungnya gue tipe anak gaul gitu loh, jadi ini urusan gampang buat gue, kemudian gue harus menjadi perantara yang baik buat kedua belah pihak.

   Untuk menjadi perantara yang baik itu bukan perkara mudah, contohnya kalau kita salah dikit kita yang menanggung resiko. Pernah gue mencoba menyatukan mereka dengan cara memper temukan mereka di salah satu rumah makan. Mungkin karena niat atau apa gue membooking 2 tempat itu. Mungkin diantara kalian pasti berfikir "nih orang goblok banget sampe segitunya?" jujur gue baru kepikiran hal itu. Tapi sebelumnya gue sempet berfikir kalo misalnya nanti Indah dan Bertus jadi, gue enggak perlu ngeluarin duit. Tapi ekspektasi berbeda dengan realita, si Indah enggak bisa dateng karena ada les, si Bertus enggak bisa dateng karena ada latihan basket Untungnya gue belum pesen makanan jadi gue membatalkan. Tapi besoknya gue meminta ganti rugi ke Indah, gobloknya indah mau membayar padahal gue enggak membayar restoran itu. Dan pada akhirnya mereka resmi pacan.

   Cinta lokasi kalau salah bisa saja menjadi sebuah Nightmare. Kenapa? Karena kalau misalnya kita jatuh cinta kadang kita merasa malu dan memutuskan untuk memendam. Selama itu lo siap-siap aja kalau misalnya si doi di dekati oleh orang lain. Dan itu sakit banget. Dan satu lagi, lo akan merasakan rasa sakit yang luar biasa adalah ketika lo mencintai dia yang sering lo liat dari jauh, yang sering lo ajak bicara, dan yang lo cintai tetapi enggak sedikitpun mencintai lo. Tapi kadang cinta lokasi ini cukup seru, tapi lo harus pinter-pinter mengatur strategi supaya lo bisa mendapatkan si dia kaya temen gue tadi. 



    

Jumat, 10 Oktober 2014

In my new School

   Hi maniak sapi! (sumpah aneh banget nama panggilan kalian) gue kembali lagi di dunia pengeblogan inget pe-nge-blog-an bukan peng-goblok-an karena gue enggak gomblok.......dikit tapi. Oke kita enggak bahas masalah gue goblok apa enggak karena itu enggak berkaitan dengan cerita ini dan berkaitan dengan hidup lo. Jadi kalau mau baca yaudah baca tapi jangan sambil boker. Sedikit sharing buat kalian, pernah temen gue baca blog gue sambil boker, kabar baiknya dia bisa boker dengan sukses, kabar buruknya hasil dari ampasnya berbentuk abstrak,,yukss...eh kenapa kita bahas boker?!

    Maaf gue jarang mengisi halaman ini karena gue sibuk, iya jujur gue sibuk jadi asisten Ratu Elisabeth buat benerin toiletnya yang mampet. Kan gak lucu juga ratu tersohor dunia enggak bisa make toiletnya sendiri. Kalo misalnya dibikin berita, kemungkinan besar artikelnya kaya gini "Sang Ratu dikabarkan tewas telentang karena jumlah kadar kotoran diususnya terlalu banyak, hal ini dikarenakan sang ratu tidak bisa memakai toliet favoritnya yang sedang rusak". Nah lo, kalo gini siapa yang mau tanggung jawab? Gue? oh tidak bisa! Oke bukan permasalahan penting kenapa gue jarang nge blog yang penting gue masih hidup.

    Kabar gembira, untuk kita semua (masting, Guuuuutt!! loh kenapa malah iklan?) sekarang gue sudah menduduki di bangku SMA, eh maksud gue gue sudah SMA bukan gue duduk diatas bangku kelas SMA bukan gitu. Kan sebelumnya gue SMP, nah kalo sekarang gue udah SMA, mantep to? Ada yag bilang masa paling indah adalah masa SMA, em menurut gue sih ada benernya karena di SMA siapa tau kita menemukan pasangan, atau jodoh. Kalau kita liat di FTV biasanya kan sering tuh cerita waktu SMA, yang waktu SMA yang cowo pernah naek mobil malem-malem, terus ketemu cewe nyebrang terus di tabrak, BRUAAK!! tapi gak jadi, terus si cowo marah sambil ngotot "Lo punya mata gak sih?" apa? Woi nyet! harusnya lo minta maaf, bukan me-mata-matain korban!..ehem, kita kembali ke cerita, dan besoknya mereka ketemu di SMA dan akhirnya jadian.  Tante gue pernah bilang "Dulu tante bisa kenal om kamu waktu tante SMA, nah waktu itu tante inget banget kalo waktu itu om kamu jadi petugas Paskibra, keren lah pokoknya" jujur kadang gue suka denger cerita kaya gitu, mungkin suatu saat gue bakal cerita ke keponakan gue "Dulu om pernah ketemu sama tantemu waktu SMA, om inget banget waktu itu tantemu nyebrang malem-malem, trus om tabrak sampe mental, habis itu dia lupa ingatan terus om nikahin tantemu." gak kalah romantis bukan?

    Di SMA ini kue duduk di kelas 10-MIA 7. Pada hari perdana masuk gue emang enggak masuk, soalnya gue masih di luar kota, tapi pas hari kedua gue masuk. Pas masuk pertama gue bingung, gue masuk kelas program apa? gue liat ke mading pengumuman gue di letakan di kelas X-Mia 7. Setelah gue tau gue di kandang mana gue meluncur mencari kelas gue. Gue muter-muter dari Utara ke selatan, Ke barat ke timur untuk mencari kitab suci...eh mencari kelas X-MIA 7. Setelah perjalana jauh itu gue menemukan kelasnya, lega gue telah menemukan kandang gue, kelasnya rapi, luas, ada ACnya sungguh nyaman banget. Gue memilih duduk di tengah nomer dua dari depan, setelah duduk, gue mencoba membuka laptop. "Waw! jaringan wifi kuat banget!" gue jerit norak.Gue merasa ini kelas paling elit, 15 menit kemudian ada anak masuk ke kelas, gue fikir itu temen sekelas gue, tapi ada yang aneh, logo bet di jasnya enggak sama dengan logo bet di jas gue, punya gue warnanya ijo sementara dia kuning felling gue mulai gak enak.

"Loh, ngapain lo disini?"tanya dia ke gue.
 "Loh bukannnya ini kelas X-Mia 7?" tanya gue balik
"He? X-Mia7?"
"Iya, lo anak X-mia 7 kan?"
"Bukan bego ini XI-Mia 7!"
"Lah masa?" Tanya gue penuh kecewa, malu, dan takpercaya
"Noh tulisannya jelas XI-Mia 7 bukan X-mia 7"
Oh demit, gue merasa malu banget. Terlebih gue kecewa dengan ini. Akhirnya gue meninggalkan kelas elit itu dengan beban malu.

  Gue mencari lagi, mencari, mencari, dan mencari, dan akhirnya gue menemukan.......toilet, gue udah kebelet. Namun akhirnya gue bertemu dengan Atang, Atang adalah temen SMP gue dulu
 "Riz, lo mau kemana?"
"Gue mau ke kelas sih, cuma gue gak tau kelas gue?"
"Oh ya lo di kelas X-Mia7 kan?"
"Lah, lo kok tau tang?"
"Gue se kelas sama lo"
"Oh yaudah yuk ke sana!"
  Dan akhirnya gue dan Atang menuju ke kelas itu. Akhirnya gue sampai di kelas gue itu, kali ini gue enggak salah lagi, soalnya diatas pintu sudah jelas tulisannya 'X-MIA 7' dan dengan PDnya gue masuk ke kelas tersebut.Kelas yang bersih, luas, ber AC pokoknya enggak kalah lah sama kelas XI-MIA7. Wi-Finya juga cepet dan jaringannya kuat.

  Bel pun berbunyi, tanda pelajaran akan dimulai. Jam pertama di masuki oleh Papi Yudhi, guru Biologi. Karena yang belum perkenalan cuma gue, jadi gue maju ke depan buat perkenalan. Setelah perkenalan papi Yudhi meminta ketua kelas mempersiapkan "Em, baik tolong ketua kelas menyiapkan anggotanya untuk pancasila" Kata papi Yudhi dengan logatnya yang khas. Hening, gue gak tau apa-apa tiba-tiba semua anak melihat gue. Gue kira ada apa, gue liat ke bawah, gue masih bercelana, gue liat baju gue, semua yang lengkap.
 "Eh tang emang kenapa semua ngeliatin gini ke gue?" bisik gue ke Atang.
"Sekarang kan elo ketua kelasnya"
Gondok.
"Ayo pak cetu disiapkan, atau saya yang keluar kelas"
Mau gak mau gue nyapin.
Setelah papi Yudhi keluar gue sempet pprotes juga ke Wafiq, Izah, sama Sela kenapa harus gue yang jadi ketua?
"Alah enggak apa-apa, lo kan anak paski, anak paski kan disiplinnya tinggi" kata Izah ke gue
"Tapi Wafiq juga paski?" tanya gue
"Lah emaoh, mending lo aja!" Nyotot waiq ke gue
Dan akhirnya gue resmi jadi ketua kelas X-Mia7

   Jadi ketua kelas itu gampang-gampang susah. Susahnya itu kalo ada anak yang berulah pasti ketua yang akan diminta pertanggung jawabannya. Dan di kelas gue ada anak yang namanya Ugik. Ugik ada seorang Trouble maker. Dia selalu bikin masalah, dulu waktu SMP dia pernah bikin guru fisikanya marah besar sampe enggak mau ngajar di kelasnya. Dari mana gue tau? Soalnya dulu dia juga tmen SMP gue. Dan gue gak mau hal ini terjadi di kelas gue. Tapi dia pernah di marahin sama guru bahasa indonesia gue, waktu itu kita lagi pelajaran biologi, nah si Ugik malah bercanda sendiri sama Eka, otomatis gurunya marah dan bilang "Anak ini sangat tidak pantas masuk di kelas IPA" secara otomatis dia diam tak berkutik. Pernah juga ketika dia presentase bahasa inggris, dalam presentase kita harus menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar, namun dia malah menggunakan bahasa inggris yang buruk. Gayanya kaya Bule, maksudnya BULEPOTAN. padahal gue cuma nanya "Ugik, what the mening of...." dia malah jawab "em, maybe you must eee,,open a Key mus"
"Ha? key mus?"
"yes, key mus"
"Itu teknologi baru ye?"
"bukan lah, itu loh,,,kamus"
"Owalah dictionary"
"Yes, that is maksudku"
"Itu vocab baru ya?"
Enggak cuma itu, dia pernah berulah ketika kita pulang sekolah, seperti biasa gue pulang agak sore cuma buat duel sama temen-temen (ya, kita memang pemburu wi-fi). Waktu itu ada temen kita yang namanya Novangga dia bawa botol berisi soda Big Cola (maap sebut merk) ketika dia minum gue minta Big Colanya, habis gue Aldian minum, habis Aldian temen gue namanya Rozik juga minum (terus aja gitu sampe hujan coklat mengenai ladang gandum dan jadilah Koko Krunch) terus Ugik dateng, terus dia minum Big Cola itu, habis itu dia nanya "Apaan nih? aneh banget?"kata Ugik. Spontan Aldian jawab "Alah gik, paling kalo mati kita mati bareng" kata Aldian. Mendengar kalimat dari aldian, entah kenapa sesuatu dari dalam perut Ugik mau keluar, dan akhirnya dia sukses Gumoh di kelas. Gempar melihat Ugik yang lagi Gumoh gue langsung teriak
 "Ahk,,gik, lo muntah enggak kira-kira!" Jerit gue.
 "Anjing lo, lo sendiri yang bilang kalo ini racun!"  
"Gue gak bilang racun bego, gue cuma bilang kalo 'Alah gik, paling kalo mati kita mati bareng' buak bilang kalo ini racun bego" Teriak Aldian ke Ugik.
Karena udah jam pulang, dan ruang kebersihan udah dikunci, jadi satu-satunya cara teraman yaitu,,,menutupi bekas muntahannya Ugik pake kertas. Besoknya guru PKN bu Prima sempat menanyakan apa yang terjadi, "Ini kenapa ada ginian di sini?" kata bu Prima. "Ugik gumoh bu!" Spontan Aldian. Gue bisa melihat wajah Ugik ketika ngepel di kelas, wajahnya membiru,,,eh memerah malu.

   Lalu di sekolah baru juga ada namanya acara yaitu SMANTA EXPO. Acara ini mengejarkan seluruh siswanya untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Tapi-tiap kelas harus menjualkan di stand. Jauh hari sebelum hari H, kelas gue udah merundingkan tema dan apa yang mau di jual buat Smanta Expo nanti. Banyak yang mengusulkan kita jualan baju aja, tapi modalnya yang susah. Terus wali kelas gue nanya ke gue 
"Riz, kamu apa sudah punya pandangan buat besok?"
"Em, kalo besok sih belum ada bu, tapi kata teman-teman mengusulkan kalau jualan itu dari kelaurga yang berwira swasta atau beerjualan barang, bisa kita jual waktu expo bu"
"Kira-kira kamu tahu tidak?"
"Em,,keluarga saya jualan bu, tapi saya tidak yakin kalau laku bu?"
"Emang keluargamu jualan apa?"
"Daging sapi, LGP, sama SPBU bu"
"Gila kamu Riz!"
Mendekati Hari H expo, gue punya ide kalau kita bakalan jualan Sosis bakar, dan beberapa menu lainnya. Ugik memiliki banya ide yang menarik, cuma sayangya dia enggak mau usaha buat mewujudkan idenya itu, kan kampret? Waktu hari H kita jualan di stand, menu yang kita berikan yaitu Sosis bakar, Beras kencur, Jilbab nyokap gue, dan beberapa makanan ringan lainnya. DAn Alhamdulillah, kita laku keras. Kan lumayan buat ngisi uang kas.

  Dan pada akhirnya gue sudah memiliki dunia baru, dunia SMA, dunia yang digambarkan di sinetron-sinetron sebagai dunia yang paling mengasyikan, tapi gue belum tau, soalnya gue masih baru di sini, tapi ada yang unik sih, kita memang belum begitu lama di sini, belum begitu akrab tapi temen satu kelas gue udah pacaran, dan udah ada yang bahasa nyelenehnya sepikan dan udah ada yang berani nembak langsung dan di iringi lagunya andra and the backbone-sempurna eh ditolak, sukurin, emang enak di tolak. Dan semoga di masa ini, akan membawa warna baru dan cerita baru gue.  Semoga.

Senin, 16 Juni 2014

Do I Have to Lose You?

  Cinta pertama adalah pengalaman cinta yang takan pernah kita lupain. Gue pernah merasakan cinta pertama, dan semua berakhir dengan mengenaskan! Gue di duain men! Itu sakit banget, sampai-sampai gue harus galau selama 9 bulan ( buset, itu galau apa mengandung?) tapi gue udah membuang kenangan suram itu jauh-jauh.

  Setelah gue menjajah dari hati ke hati, namun semua juga mengenaskan. Gue kenal sama anak bernama sebut saja Rani tapi bukan itu nama aslinya. Seperti kalian tau dari cerita gue yang sebelumnya Rani terlihat cewe yang paling sempurna, dia udah cantik, baik, sopan, berkerudung sayang orang tua, rajin menabung, pokoknya idaman pria banget. Dan dia itu cewe yang sangat lucu.

   Hampir tiap malem gue ngobrol sama dia, tapi sayang gue cuma bisa ngobrol lewat BBM. Soalnya kita memang di sekolah yang sama, cuma bedanya gue kelas 3, dia kelas 1 SMP. Kelas 3 SMP berada di selatan, sementara kelas 1, dan 2 berada di utara. Nah saat itulah kesetiaan gue diuji. Sayang nya anak kelas 2 ada yang suka sama Rani, nama anak itu sebut saja Deri. Deri itu anak basket.....paling pendek. Dia cuma menang wajah, bisa dibilang dia (agak) mirip Difa Idola Cilik. Bedanya Difa kalo nyanyi suaranya agak enak, sementara dia nafas aja fales. Sorry gue menghina dia karena rasa benci gue ke dia sebesar upil gajah yang ditabung selama 14 tahun itu udah gede banget.

  Beralih dari Deri.

   Kita memang nyambung dalam hal yang absurd. Dia sering menceritakan saudaranya namanya Naila, katanya Naila kalo makan itu kaya kebo 2 bulan gak dikasih makan. Iya sih, emang Naila kaya kebo obesitas gitu. Gue juga suka menceritakan Adek gue Resa dan Rasya, kita pernah sempat berfikir untuk menjodohkan Resa dan Naila. Tapi kalo misalnya Resa kawin sama Naila, gue gak bisa kawin sama dia dong? Ah, gak seru!

   Lucunya, kita kalo manggil enggak pake adek-kakak. Biasanya kalo kaka kelas PDKT sama adek kelas biasanya gini "Dek, udak makan belum?" si adek kelasnya pasti jawab "Udah ka, kaka sudah makan?". Berbeda dengan  gue, gue menggunakan kata kamu-aku jadinya "Kamu udah makan?" dia juga jawab "Aku sudah, kalo kamu?". Emang gue sengaja gitu, bukan berarti dia gak sopan, gue cuma pingin lebih deket aja sama dia.

  Gue itu enggak mencari yang sempurna, emang dibalik kesempurnaanya Rani pasti Rani memiliki sifat tidak sempurna, dan sifat dia yang tidak sempurna Rani adalah dia suka membully Naila, bukan dia sih tapi kita Bwahaha(ketawa demit). Dia suka bilang kalo dia membully Naila itu dirumah, dan di sekolah, sampe-sampe saking marahnya Naila, dia di sekap di gudang sampai 3 tahun, eh enggak-enggak sampai 3 jam. Betapa malangnya dia. Emang dia itu tinggal sama Naila, dan orang tua Naila. Orang tuanya berada di luar kota. Dan mereka harus LDR. Gue pernah nanya ke dia "Gimana rasanya kamu LDR-an sama orang tuamu, sama kakak-kakak mu?" tanya gue ke dia.
"Em,,, gimana ya, menurutku enak sih?" kata dia dengan telunjuk tangan di dagu.
"Enak? enak gimana maksudmu?"
"Ya enak, soalnya biar tambah kangen sama tambah sayang, emangnya kenapa kamu kok nanya gitu sih?"
Karena dia udah nanya gitu sekalian aku curhat ke dia "Soalnya Papaku mau kerja di Bandung"
"Berarti kamu juga LDR-an dong?"
"Iya sih.."
"Ngomong soal LDR kamu pernah LDR gak" Kata dia tiba-tiba ke gue.
"Em...pernah sih" karena gue suka bercanda gue ajak bercanda "Waktu itu dia lagi di luar negri"
"Wah seriusan kamu LDR an sama dia diluar negri?"
"Iya waktu itu aku sekolah Negri dia Sekolah swasta " Jawab gue sambil cengar-cengir
"Ealah kirain...dasar sapi"
"hahaha kena deh"

  Hari demi hari berlalu, sampai-sampai temen gue Aden berencana nembak dia. Terus terang gue sakit hati, tapi gue juga gak pingin temen gue satu ini sedih. Lebih baik gue saja yang sakit hati. Tapi ternyata dia menolak Aden. Di sisi lain gue merasa lega, tapi gue juga merasa kasihan, akhirnya gue menanyakan ke dia
"Kenapa kamu nolak Aden?"
"Ya aku enggak mau pacaran aja"
"Oh kamu gak mau pacaran"
Memang pacaran itu dilarang sama agama islam. Di sisi lain gue juga tau bahwa orang yang memilih untuk tidak pacaran adalah orang yang memilih pasangan satu untuk seumur hidup atau Ta'aruf. Dia mencari pasangan sejati di hidupnya atau cinta pertama dan terkahir. So sweet.

   Setelah kejadian itu, gue berencana pacaran sama dia nanti aja dulu. Pendidikan dulu yang penting. Gue juga pernah bertanya "Rencana kalo kamu sudah lulus nanti mau sekolah dimana?" tanya gue ke dia
"Kalo aku sih rencana di SMA Taruna di Magelang"
JLEK!! seketika gue koma. "SMA teruna di magelang?" jawab gue agak syok.
"Iya, emang kenapa?"
"Berarti mau jadi Akabri dong?"
"Ya enggak, katanya sekolah di situ asyik"
Hening. Gue tau SMA Taruna itu sekolah yang bagus, sebuah sekolah yang mendidik siswanya dengan tiga bimbingan : intelegensi, kepribadian, dan fisik, sekolah ini dikenal dengan penekanan pada nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan semi militer, di samping berbagai prestasi akademik dan kepemimpinan. . Tapi apakah dia mampu? Bukan, pertanyaannya bukan "Apakah dia mampu?" tapi pertanyaan yang seharusanya "Apakah gue mampu?" dimalam itu gue merasa sedih. tapi dia malah menghibur gue "Kau mau jadi pilot ya?"
"Enggak, aku cuma mau jadi supir pesawat kok"
"Yah sama aja keles"

   Justru yang gue pikirin saat ini, jika akhirnya dia memilih sekolah di SMA Taruna, sementara gue di SMA 1 Talun, belom lagi kalo gue menjadi pilot. Gue merasa kita berda di jalan yang berbeda. tapi  I want she always gonna be my Path! entah kenapa gue teringat kata-kata Peter Parker ketika dia akan kehilangan Gwen Stacy "We're not in a different path, you're my path, And you're always gonna be my path. I know million reasons why we shouldn't be together, but i'm tired of them, I'm tired of every single one of them. Well, we all have to make a choise, and i choose you" Gue meng-kutib kata-kata itu secara lengkap.


 I'm not ready to lose you. Perhaps I never will be

   

   
 

Rabu, 04 Juni 2014

Wisuda Sekolah

   Setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Hal ini yang gue rasain pada hari ini. Hari ini adalah hari gue wisuda, artinya masa kontrak gue di SMP gue hampir habis. Emang sih, pengumuman kelulusan gue masih tanggal 14 Juni nanti, tapi itulah namanya optimis.

  Sebelum acara Wisuda di gelar. Jauh-jauh hari semua anak mempersiapkan dengan matang, sematang telor goreng buatan nyokap Umm.. Yumy!! Eh, kenapa kita malah bahas telor goreng nyokap gue?  Balik ke acara wisudaan. Semua mempersiapkan dari jauh-jauh hari, mempersiapkan dengan matang. Dari kelas 7, 8, dan 9.

  Gue sendiri akan menampilkan band gue. Emang sih, kita sudah sering mengikuti acara-acara sekolah kaya begini, tapi ini penampilan terakhir kita di SMP kita. Gue kaya mau mati aja. Kita latihan, berhubung kelas 9 masuknya jarang-jarang, untuk mengisi kejenuhan kita, kita nge band. Kalau enggak nyewa studio, kalau tanggal tua kita latihan di rumahnya Nisha. Nisha mempunyai studio sendiri, tapi masalahnya dia enggak punya peredam suara. Jadi kalau suara Vivin fales, tetangga Nisha akan berbondong-bondong datang membawa garbu rumput dan obor, dan berkata "Bebaskan babi itu! Atau kami laporkan kalian ke dinas Hak Asasi Kebabian!". Suara Vivin kalau lagi fales kaya babi diperkosa.

  Enggak cuma band kita, banyak band tetangga (kami emang menyebutnya band tetangga soalnya kita gak serumah) yang akan menampilkan kualitas mereka. Setelah kita liat kualitas mereka kualitas Cina. Sementara kita Taiwan (yaelah sama aja).

 "Riz, nanti kita latihan di sekolah" Gue membaca SMS dari Febri.
"Oke deh, jam berapa brow?" Bales sms gue.
"Jam 3 langsung ke ruang musik".

  Jam tiga pas kita semua udah ada di sana. Yang jadi masalah adalah Pak Edi guru musik kita belum dateng. Bonyok nunggu pak Edi belum dateng, kita akhirnya mencari makan, kebetulan gue belum makan siang. "makan yuk!" ajak gue ke temen-temen gue.
"Ayuk, makan apa?"
"Mi ayam aja, yang deket-deket aja"

  Akhirnya kita makan.

  Setelah kita selesai makan siang, gue ngeliat ada anak tari yang selesai latihan. Gue yang penasaran nanya ke mereka "Eh pak Edi tadi dateng?" tanya gue ke mereka.
"Oh, iya mas tadi kesini terus pulang." Kata salah satu dari mereka.
"Apa? pulang? Kok bisa" Gue shock.
"Lah, tadi gak ada anak band"
Gue dihajar habis-habisan sama temen-temen gue. Gue yang merasa bersalah langsung meminta maaf kepada pak Edi, layaknya orang yang gak berani nembak langsung, gue minta maaf lewat sms. Akhirnya pak Edi memaaf kan dan kita jadian. Enggak-enggak, gue gak nafsu sama bapak-bapak umur 43 tahun yang berkumis lebat.

   Latihan hari kedua, lancar, hari ketiga lancar, hari ke empat gak ada. Hari ke Empat kita Gladi resik. Gladi dimulai dari jam 2 sampe habis Magrib. Gue ngantuk banget, tapi ketika gue mau tidur selalu aja ada yang bikin ganggu. Buat yang gak tau gue bisa tidur meski keadaan gladi pun gue bisa, asalkan enggak ada yang suka cubit gue aja. Sering pas mata gue mau offline, Aryo, Benny, Febri suka nyubit muka gue. Gue sempet membalas, pas Febri mau tidur, gue mau sekap dia pake sapu tangan gue. Yang jadi masalah gue gak bawa sapu tangan, jadi niat itu gue urung. Kata guru gue, kita tampil di Pra acara dan Inti, cuma band kita yang tampil 2 kali. Dan gue harus dateng jam setengah tuju. Yang jadi problem bisa gak bokap gue berangkat jam segitu? mana besok mungkin adek gue Resa dan Rasya sekolah. Akan menjadi lama kalau dua kurcaci itu mandi. Si Resa mandi lama banget kaya kebo. Rasya mandi di bak mandi juga lama. Dua-duanya bikin darah tinggi. Belum lagi bokap gue.

  Pulang gladi, gue mencari bokap gue, kebetulan bokap gue lagi rapat, gue menelfon dia
"Hallo, pa?"
"Iya, kenapa?"
"Pa besok bisa gak dateng jam setengah tuju?"
"Setengah tuju?"
"Iya, bisa kan?"
"Kan di undangannya jam 7?"
"Iya, ini aku ngisi pra, bisa ya pa pliss ya!"
"Ah, papa lagi rapat nanti aja di rumah, tut-tut-tut-tut-" Telfon ditutup

  Gue gak bisa tidur, gue ngerasa badan gue gak enak. Ternyata gue belom mandi. Gue mandi, tidak lupa menggososk gigi, habis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku. Kenapa gue malah nyanyi? Malem-malem, gue main Facebook kebetulan belum tamat. Tiba tiba terdengar suara orang muntah-muntah. Ternyata Resa sakit. Disisi lain gue merasa kasihan kepada adik gue satu ini, disisi lain gue seneng banget soalnya anak yang bikin gue telat tinggal Rasya. Jadi kalo misalnya gue telat satu-satunya yang bisa gue marahin cuma dia. Bwahahaha (ketawa demit).

  Setibanya di sana, gue di turunin di depan gerbang, gue mempersiapkan semua. setibanya di sana pak Martin bilang "Ini nanti kamu kan pra acara pertama, jadi lagumu buat fashion show Gus dan jeng ya?" kata pak Martin dengan logat Solo yang Medok. Gue yang seneng banget karena anak Jeng-nya cantik-cantik dan manis-manis, Gus nya enggak kalah cantik gue liat tadi (kalo gusnya baca ini pasti bilang 'idih..makasih mas rizq' dengan gaya tangan bergetar-getar, cocok cyiin!). Setelah perform kita duduk ditempat yang udah ada namanya. Bokap gue duduk agak jauh dari gue, tapi tempatnya enak, dingin, sejuk. Lah gue? panas, karbondioksida dimana-mana, kentut orang juga dimana-mana. Semacam danger zone yang sudah ter-isolasi oleh pemerintah.

  Proses Wisuda dimulai, semua anak maju untuk diberi semacam kaya kalung ada logo sekolah gue, dan buku album foto siswa. Ada foto gue yang keren banget kaya cover boy majalah flora dan fauna, ada foto gue yang aneh. Waktu itu kita foto dulu, aba-abanya menyanyi lagi balon ku "Meletus balon Hijau Dor!" pas bilang "Dor" di jepret JBRET!. Mulut gue mangapnya kelebaran. Pada saat acara, bagian yang menurut gue paling terhenyut (bahasa apaan tuh?) adalah pas temen gue Azizah membacakan puisi. Temen gue Yesinta menangis terharu, Febri menangis, belakangan gue tau Febri menangis bukan karena tersentuh oleh puisi Azizah, tapi dia menangis karena laper, belum sarapan. Kasian dia, hina banget dia.

   Salah satu adegan favorit gue adalah waktu Teater. Ada salah satu adegan yang menurut gue itu sangat mengocok perut, hati, ginjal, paha, dan lain-lain. Adegan itu adalah proses lamaran dari Bahar dan Elisabeth. Elisabeth digambarkan sesosok wanita yang cantik, anggun, ramping, menawan...tapi itu semua kebalikannya. Dia aslinya,,,gimana ya cara ngomongnya biar dia enggak tersinggung? jelek, item, Gendut, dan berkumis. Elisabeth aslinya namanya Alvian, beda jauh kan? Lucunya Bahar melihat Elisabeth (baca:Alvian) sosok wanita yang (maaf ya)  cantik, anggun, ramping, menawan. Terus terang gue malu sebagai temen sekelasnya. Tapi dibalik itu gue cukup seneng. Dia bisa jadi The Next Olga Syahputra. Pas gladi dia sempet minjem high heelsnya Nisa, pas gue nanya "Yan, itu high heels buat apaan?" Tanya gue ke dia
"Oh buat Yocha " gayanya yang gemulai
"Perasaan Yocha kakinya kecil deh?"
"Gak tau, katanya dia mau yang besar"
Gak taunya dia yang make. Benar-benar parah dia!

  Setelah acara wisuda selesai. Gue pulang, gue langsung masuk kamar. Gue duduk di sofa yang ada di kamar gue sambil memangku buku foto album. Entah kenapa gue merasa sangat emosional. Gue melihat aksi temen-temen angkatan gue, ada yang pake kaca mata hitam biar kelihatan cool tapi malah kaya tukang pijet tuna netra. Gue melihat wajah-wajah temen-temen gue. Wajah-wajah yang mungkin enggak bisa bersama dengan gue ketika SMA, wajah yang selalu menghiasi di hidup gue selama tiga tahun bersekolah di SMPN 1 Wlingi, teringat gue ketika pertama kali datang ke sana, melihat wajah-wajah baru. Yang awalnya tak kenal menjadi sahabat. Sahabat yang tidak terpisahkan tertawa bersama, melakukan banyak hal bersama. Tapi kini kita telah mengambil jalan masing-masing. Pilihan yang membuat kita merasa kehilangan dan harus mengatakan 'Sampai berjumpa lagi kawan!' dan melambaikan tangan. Gue yang menatap nanar keluar jendela, melihat langit dan berkata dalam hati gue, "Gue bakalan kangen dengan tingkah laku kalian selama ini."
Tamat



Kamis, 15 Mei 2014

KETIKA CINTA KAYA LOMBA MAKAN KRUPUK

     Bagi sebagian banyak orang dimuka bukmi ini, jatuh cinta adalah saat yang paling indah yang mereka rasakan selama hidup. Entah berapa kali gue jatuh cinta, berapa kali gue PDKT, dan berapa kali gue di tolak, banyak. Saking banyaknya gue udah ekspert kaya gitu.

   Gue sudah sering merasakan jatuh cinta. Dan baru-baru ini gue merasakan kejadian terpuji itu.Gue jatuh cinta sama anak yang namanya Rani, si Rani adalah adek kelas gue. Gue suka sama dia sejak lama kita-kira sejak Agustus tahun lalu. Kita ketemu waktu latihan Karate, kebetulan dia masih Newbe alias masih baru. Tendangannya ampuh banget, bisa-bisa kalo gue selingkuh dari dia, testis gue bakalan ancur gara-gara ditendang dia dan masa depan gue suram. Bukan cuma itu, gue bisa dibilang kakak pembina paling kece menurut dia. Soalnya waktu pramuka kadang gue menceritakan kejadian-kejadian konyol contohnya kaya 'Waktu Aryo ikut lomba penggalang garuda di Malang, celana dalemnya basah semua gara-gara susunya tumpah, untungnyaWafik punya serep CD banyak. Tapi sayang, bodi Aryo tidak sesuai dengan CDnya Wafik' yah bagi gue itu lumayan cukuplah buat mengisi waktu luang

   Rani adalah cewe yang membuat gue cepet move on dari mantan gebetan gue yang sebelum dia. Dia yang menjadi pendengar yang baik buat gue. Dia pernah ngomong ke gue "Sebenarnya mas, kita sebagai manusia kita hanya boleh berdoa tapi jangan memaksa, jika dia sudah enggak mau yaudah enggak apa-apa, dan kita juga harus bangkit dari keterpurukan. Cuma Allah yang bisa mengatur semua, kita hanya bisa memohon. Dan satu hal, kita harus mencari pengganti yang lebih baik" Setelah itu gue jatuh cinta.

     Kata-katanya yang begitu indah seketika membuat gue melupakan mantan gue. Setelah itu gue enggak bisa tidur, gara-gara minum kopi kebanyakan.

    Waktu berlalu, gue udah lama deket sama dia. Tapi sayang, dia banyak yang suka. Gue punya sahabat namanya Aden. Aden juga suka sama Rani. Enggak cuma Aden, banyak anak lain yang suka sama Rani. memang Rani terlihat cewe yang paling sempurna, dia udah cantik, baik, sopan, berkerudung (ohya biasanya cewe kalo disekolah berkerudung kalo dirumah mereka berevolusi menjadi cabe-cabean, kecuali dia)  sayang orang tua, rajin menabung, pokoknya idaman pria banget. Yang suka sama dia bukan cowo biasa, Kalo Aden dia emang pinter Story telling dan Stand Up comedy gue pernah melihat dia stand up dan membuat gue terpingkal-pingkal dan kejang-kejang, setelah ditelusuri lawakan Aden bisa membuat orang Epilepsi. Lalu ada Adek kelas gue Pemain basket, Fotografer, Ada anak pejabat, anak bukan pejabat, anak pejabat yang bukan pejabat (lah terus siapa dong?) sementara gue? Gue cuma bisa duduk diam didepan laptop atau pc maen game atau bikin cerita, tapi dibalik kebiasaan gak keren itu membawa berkah buat gue, gue sering bikinin dia cerita yang menarik untuk di bakar, eh bukan-bukan maksud gue cerita yang menarik untuk dibuat tugas drama atau tugas bermanfaat lainnya.

    Gue bukan tipe cowo yang enggak suka mengorbankan persahabatan demi seorang cewe. Pada suatu malam Aden BBM gini ke Gue
"Qi, PING!!!" dia nge PING gue
"Apaan Den? Kangen ya sama gue?"
"Bukan gitu monyet!"
Terus apaan kodok?!"
"Gini, lo kan temen baik gue, kita kan suka sama cewe yang sama?"
"Ya terus kenapa?"
"Lo tembak aja dia!"
"Apa??Gila lo" Gue jawab hampir stroke
"Ya gue gak yakin masalahnya, di pasti enggak mau sama gue"
"Udah jangan negatif thinking dulu, belom tentu di mau sama lo, eh sorry nolak lo"
"Ya gue udah nanya ke dia, katanya dia Suka sama sapi"
Wow-wow-wow-wow dia suka sama sapi? Apakah sekarang cewe cantik itu buta? Apakah manusia kalah sama sapi? Apakah ini pertanda cewe cantik mulai tidak normal lagi permirsa?
"Maksud lo suka sama sapi?"
"Iya sapi kan cuma lo"
Ealah Sapi ganteng toh? Dasar ngomong sepatah-sepatah. Pemirsa, ternyata cewe cantik belom buta !
"g-gue?"
"Udah tembak aja sekarang!"
"Jangan lah den, kayak nya kecepetan"
"Yaudah,,,Kita nembaknya bebarengan aja gimana?"
"Ah lu tadi ketabrak apa sih? bisa sedeng kaya gini?" Jawab gue ngotot

  Ketika dia udah nekat nembak duluan, sampai detik ini, gue belum berani nembak dia. Bukan berarti gue gak berani, cuma ini terlihat enggak wajar. Cinta ini kaya kita sedang melakukan lomba makan kerupuk. Ngomong-ngomong gue belum pernah menang dalam lomba makan kerupuk.Gue juga tau Rani ibarat kata sebuah piala lomba makan kerupuk dimana ada anak-anak yang siap merebut dia, siapa yang cepat dan hebat dia yang beruntung mendapatkan pialanya. Dan piala tersebut adalah Rani.