Jumat, 10 Oktober 2014

In my new School

   Hi maniak sapi! (sumpah aneh banget nama panggilan kalian) gue kembali lagi di dunia pengeblogan inget pe-nge-blog-an bukan peng-goblok-an karena gue enggak gomblok.......dikit tapi. Oke kita enggak bahas masalah gue goblok apa enggak karena itu enggak berkaitan dengan cerita ini dan berkaitan dengan hidup lo. Jadi kalau mau baca yaudah baca tapi jangan sambil boker. Sedikit sharing buat kalian, pernah temen gue baca blog gue sambil boker, kabar baiknya dia bisa boker dengan sukses, kabar buruknya hasil dari ampasnya berbentuk abstrak,,yukss...eh kenapa kita bahas boker?!

    Maaf gue jarang mengisi halaman ini karena gue sibuk, iya jujur gue sibuk jadi asisten Ratu Elisabeth buat benerin toiletnya yang mampet. Kan gak lucu juga ratu tersohor dunia enggak bisa make toiletnya sendiri. Kalo misalnya dibikin berita, kemungkinan besar artikelnya kaya gini "Sang Ratu dikabarkan tewas telentang karena jumlah kadar kotoran diususnya terlalu banyak, hal ini dikarenakan sang ratu tidak bisa memakai toliet favoritnya yang sedang rusak". Nah lo, kalo gini siapa yang mau tanggung jawab? Gue? oh tidak bisa! Oke bukan permasalahan penting kenapa gue jarang nge blog yang penting gue masih hidup.

    Kabar gembira, untuk kita semua (masting, Guuuuutt!! loh kenapa malah iklan?) sekarang gue sudah menduduki di bangku SMA, eh maksud gue gue sudah SMA bukan gue duduk diatas bangku kelas SMA bukan gitu. Kan sebelumnya gue SMP, nah kalo sekarang gue udah SMA, mantep to? Ada yag bilang masa paling indah adalah masa SMA, em menurut gue sih ada benernya karena di SMA siapa tau kita menemukan pasangan, atau jodoh. Kalau kita liat di FTV biasanya kan sering tuh cerita waktu SMA, yang waktu SMA yang cowo pernah naek mobil malem-malem, terus ketemu cewe nyebrang terus di tabrak, BRUAAK!! tapi gak jadi, terus si cowo marah sambil ngotot "Lo punya mata gak sih?" apa? Woi nyet! harusnya lo minta maaf, bukan me-mata-matain korban!..ehem, kita kembali ke cerita, dan besoknya mereka ketemu di SMA dan akhirnya jadian.  Tante gue pernah bilang "Dulu tante bisa kenal om kamu waktu tante SMA, nah waktu itu tante inget banget kalo waktu itu om kamu jadi petugas Paskibra, keren lah pokoknya" jujur kadang gue suka denger cerita kaya gitu, mungkin suatu saat gue bakal cerita ke keponakan gue "Dulu om pernah ketemu sama tantemu waktu SMA, om inget banget waktu itu tantemu nyebrang malem-malem, trus om tabrak sampe mental, habis itu dia lupa ingatan terus om nikahin tantemu." gak kalah romantis bukan?

    Di SMA ini kue duduk di kelas 10-MIA 7. Pada hari perdana masuk gue emang enggak masuk, soalnya gue masih di luar kota, tapi pas hari kedua gue masuk. Pas masuk pertama gue bingung, gue masuk kelas program apa? gue liat ke mading pengumuman gue di letakan di kelas X-Mia 7. Setelah gue tau gue di kandang mana gue meluncur mencari kelas gue. Gue muter-muter dari Utara ke selatan, Ke barat ke timur untuk mencari kitab suci...eh mencari kelas X-MIA 7. Setelah perjalana jauh itu gue menemukan kelasnya, lega gue telah menemukan kandang gue, kelasnya rapi, luas, ada ACnya sungguh nyaman banget. Gue memilih duduk di tengah nomer dua dari depan, setelah duduk, gue mencoba membuka laptop. "Waw! jaringan wifi kuat banget!" gue jerit norak.Gue merasa ini kelas paling elit, 15 menit kemudian ada anak masuk ke kelas, gue fikir itu temen sekelas gue, tapi ada yang aneh, logo bet di jasnya enggak sama dengan logo bet di jas gue, punya gue warnanya ijo sementara dia kuning felling gue mulai gak enak.

"Loh, ngapain lo disini?"tanya dia ke gue.
 "Loh bukannnya ini kelas X-Mia 7?" tanya gue balik
"He? X-Mia7?"
"Iya, lo anak X-mia 7 kan?"
"Bukan bego ini XI-Mia 7!"
"Lah masa?" Tanya gue penuh kecewa, malu, dan takpercaya
"Noh tulisannya jelas XI-Mia 7 bukan X-mia 7"
Oh demit, gue merasa malu banget. Terlebih gue kecewa dengan ini. Akhirnya gue meninggalkan kelas elit itu dengan beban malu.

  Gue mencari lagi, mencari, mencari, dan mencari, dan akhirnya gue menemukan.......toilet, gue udah kebelet. Namun akhirnya gue bertemu dengan Atang, Atang adalah temen SMP gue dulu
 "Riz, lo mau kemana?"
"Gue mau ke kelas sih, cuma gue gak tau kelas gue?"
"Oh ya lo di kelas X-Mia7 kan?"
"Lah, lo kok tau tang?"
"Gue se kelas sama lo"
"Oh yaudah yuk ke sana!"
  Dan akhirnya gue dan Atang menuju ke kelas itu. Akhirnya gue sampai di kelas gue itu, kali ini gue enggak salah lagi, soalnya diatas pintu sudah jelas tulisannya 'X-MIA 7' dan dengan PDnya gue masuk ke kelas tersebut.Kelas yang bersih, luas, ber AC pokoknya enggak kalah lah sama kelas XI-MIA7. Wi-Finya juga cepet dan jaringannya kuat.

  Bel pun berbunyi, tanda pelajaran akan dimulai. Jam pertama di masuki oleh Papi Yudhi, guru Biologi. Karena yang belum perkenalan cuma gue, jadi gue maju ke depan buat perkenalan. Setelah perkenalan papi Yudhi meminta ketua kelas mempersiapkan "Em, baik tolong ketua kelas menyiapkan anggotanya untuk pancasila" Kata papi Yudhi dengan logatnya yang khas. Hening, gue gak tau apa-apa tiba-tiba semua anak melihat gue. Gue kira ada apa, gue liat ke bawah, gue masih bercelana, gue liat baju gue, semua yang lengkap.
 "Eh tang emang kenapa semua ngeliatin gini ke gue?" bisik gue ke Atang.
"Sekarang kan elo ketua kelasnya"
Gondok.
"Ayo pak cetu disiapkan, atau saya yang keluar kelas"
Mau gak mau gue nyapin.
Setelah papi Yudhi keluar gue sempet pprotes juga ke Wafiq, Izah, sama Sela kenapa harus gue yang jadi ketua?
"Alah enggak apa-apa, lo kan anak paski, anak paski kan disiplinnya tinggi" kata Izah ke gue
"Tapi Wafiq juga paski?" tanya gue
"Lah emaoh, mending lo aja!" Nyotot waiq ke gue
Dan akhirnya gue resmi jadi ketua kelas X-Mia7

   Jadi ketua kelas itu gampang-gampang susah. Susahnya itu kalo ada anak yang berulah pasti ketua yang akan diminta pertanggung jawabannya. Dan di kelas gue ada anak yang namanya Ugik. Ugik ada seorang Trouble maker. Dia selalu bikin masalah, dulu waktu SMP dia pernah bikin guru fisikanya marah besar sampe enggak mau ngajar di kelasnya. Dari mana gue tau? Soalnya dulu dia juga tmen SMP gue. Dan gue gak mau hal ini terjadi di kelas gue. Tapi dia pernah di marahin sama guru bahasa indonesia gue, waktu itu kita lagi pelajaran biologi, nah si Ugik malah bercanda sendiri sama Eka, otomatis gurunya marah dan bilang "Anak ini sangat tidak pantas masuk di kelas IPA" secara otomatis dia diam tak berkutik. Pernah juga ketika dia presentase bahasa inggris, dalam presentase kita harus menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar, namun dia malah menggunakan bahasa inggris yang buruk. Gayanya kaya Bule, maksudnya BULEPOTAN. padahal gue cuma nanya "Ugik, what the mening of...." dia malah jawab "em, maybe you must eee,,open a Key mus"
"Ha? key mus?"
"yes, key mus"
"Itu teknologi baru ye?"
"bukan lah, itu loh,,,kamus"
"Owalah dictionary"
"Yes, that is maksudku"
"Itu vocab baru ya?"
Enggak cuma itu, dia pernah berulah ketika kita pulang sekolah, seperti biasa gue pulang agak sore cuma buat duel sama temen-temen (ya, kita memang pemburu wi-fi). Waktu itu ada temen kita yang namanya Novangga dia bawa botol berisi soda Big Cola (maap sebut merk) ketika dia minum gue minta Big Colanya, habis gue Aldian minum, habis Aldian temen gue namanya Rozik juga minum (terus aja gitu sampe hujan coklat mengenai ladang gandum dan jadilah Koko Krunch) terus Ugik dateng, terus dia minum Big Cola itu, habis itu dia nanya "Apaan nih? aneh banget?"kata Ugik. Spontan Aldian jawab "Alah gik, paling kalo mati kita mati bareng" kata Aldian. Mendengar kalimat dari aldian, entah kenapa sesuatu dari dalam perut Ugik mau keluar, dan akhirnya dia sukses Gumoh di kelas. Gempar melihat Ugik yang lagi Gumoh gue langsung teriak
 "Ahk,,gik, lo muntah enggak kira-kira!" Jerit gue.
 "Anjing lo, lo sendiri yang bilang kalo ini racun!"  
"Gue gak bilang racun bego, gue cuma bilang kalo 'Alah gik, paling kalo mati kita mati bareng' buak bilang kalo ini racun bego" Teriak Aldian ke Ugik.
Karena udah jam pulang, dan ruang kebersihan udah dikunci, jadi satu-satunya cara teraman yaitu,,,menutupi bekas muntahannya Ugik pake kertas. Besoknya guru PKN bu Prima sempat menanyakan apa yang terjadi, "Ini kenapa ada ginian di sini?" kata bu Prima. "Ugik gumoh bu!" Spontan Aldian. Gue bisa melihat wajah Ugik ketika ngepel di kelas, wajahnya membiru,,,eh memerah malu.

   Lalu di sekolah baru juga ada namanya acara yaitu SMANTA EXPO. Acara ini mengejarkan seluruh siswanya untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Tapi-tiap kelas harus menjualkan di stand. Jauh hari sebelum hari H, kelas gue udah merundingkan tema dan apa yang mau di jual buat Smanta Expo nanti. Banyak yang mengusulkan kita jualan baju aja, tapi modalnya yang susah. Terus wali kelas gue nanya ke gue 
"Riz, kamu apa sudah punya pandangan buat besok?"
"Em, kalo besok sih belum ada bu, tapi kata teman-teman mengusulkan kalau jualan itu dari kelaurga yang berwira swasta atau beerjualan barang, bisa kita jual waktu expo bu"
"Kira-kira kamu tahu tidak?"
"Em,,keluarga saya jualan bu, tapi saya tidak yakin kalau laku bu?"
"Emang keluargamu jualan apa?"
"Daging sapi, LGP, sama SPBU bu"
"Gila kamu Riz!"
Mendekati Hari H expo, gue punya ide kalau kita bakalan jualan Sosis bakar, dan beberapa menu lainnya. Ugik memiliki banya ide yang menarik, cuma sayangya dia enggak mau usaha buat mewujudkan idenya itu, kan kampret? Waktu hari H kita jualan di stand, menu yang kita berikan yaitu Sosis bakar, Beras kencur, Jilbab nyokap gue, dan beberapa makanan ringan lainnya. DAn Alhamdulillah, kita laku keras. Kan lumayan buat ngisi uang kas.

  Dan pada akhirnya gue sudah memiliki dunia baru, dunia SMA, dunia yang digambarkan di sinetron-sinetron sebagai dunia yang paling mengasyikan, tapi gue belum tau, soalnya gue masih baru di sini, tapi ada yang unik sih, kita memang belum begitu lama di sini, belum begitu akrab tapi temen satu kelas gue udah pacaran, dan udah ada yang bahasa nyelenehnya sepikan dan udah ada yang berani nembak langsung dan di iringi lagunya andra and the backbone-sempurna eh ditolak, sukurin, emang enak di tolak. Dan semoga di masa ini, akan membawa warna baru dan cerita baru gue.  Semoga.