Senin, 07 Oktober 2013

Dianiaya Pembantu Sendiri

 Dianiaya itu emang enggak asihya, apa lagi dianiaya oleh pembantu sendiri. Kejadian ini bermula ketika pulang sekolah tadi. Ya, hari ini adalah hari yang cukup gila buat gue.
 Ketika pulang sekolah biasanya gue buka komputer dan main game disitu.Tapi sesuatu yang tidak diinginkan datang. Pembantu gue entah dia lagi bego ato bengong, ngepel lantai tapi kondisi lantai yang mirip kamar mandi. BRAK!! Gue sukses kepleset. "KYA!!!" gue menjerit sekeras kerasnya hingga Satpam komplek mendengar. "Yaampun mas kok bisa jatoh?"
"Kok bisa jatoh? Lo pikir gue jatoh itu iseng-iseng aja?"
"Ya ampun mas maap lagi lupa?"
"Lo mikir apa sih? Nih liat pantat gue! Pantat gue belom selesai gara-gara jatoh pas latian Yoogakure udah lo bikin memar lagi!"
"Aduh, sakit enggak?"
"SAKIT BEGO!" gue menjerit sekencang-kencangnya.
  Mendengar gue teriak-teriak kaya orang kesurupan. Nenek dan Tante gue menuju ke lokasi TKP.
"Masyaallah ini ada apa?" Nenek gue kaget
"Inih buk (gue dan saudara-saudara gue memang menggil Nenek itu Ibuk) Mbak Elis bikin Ulah"
"Ulah apa?"
"Eh buk jangan mendekat! Awas Ranjau!"
"Masyaallah Lis kamu kalo ngepel mbok ya jangan kaya gini ta!"
"Iya buk, maap saya khilaf"
Tidak lama kemudian Mama,Papa,Reza,Rasya Baru dateng dari jemput Reza. Tapi Reza sama begonya. Dia lari dan nyanyi-nyanyi kaya orang bego (emang dia bego)
"Syalalalala" dia nyanyi dan enggak sadar kalo lantai basah
 Gue yang masih dalam danger zone ( Tengkurap di lantai) hanya bisa teriak "AWAS BEGO!"
Sruut..Resa kepleset dan langsung menggelinding dan akhurnya wajahnya nabrak tembok. Dan Reza  resmi menjadi korban ke dua.
 "Ya Allah Kenapa ini" Mama syok
 "Ma Tolonglah kami anakmu yang teraniaya" Gue mengeluh lebay
"Qi, Ayo berdiri!"
"Gak bisa ma ini pantat udah tidak bisa digerakan!"
 "Pa anaknya terani aya kok malah diem aja"
"Ya mah, ini pap mau nolong"
 Setel ah papa menolong kita, mbak Elis disuruh nenek membersihkan, setelah ngepel mbak Elis di Introgasi layaknya orang yang telah menganiaya anak beruang kutub.
 Gue yang masih terpapar tak berdaya hanya bisa minta tolong. Enggak lama kemudian temen gue Thatit telfon gue
"Bro, Lo les bahasa inggris gak?"
"Sorry Bro, Gue enggak bisa sekarang"
"Lah, kenapa?"
"Gue Habis dianiaya oleh pembantu sendiri"
"Bwahahaha..Kok bisa"
"ceritanya panjang bro"
"Ok tapi besok lo harus hadir lo ya, Pak Ahmadi entar ceramah pake bahasa Inggris lagi"
"Iya, gue tau"
 Gue yang masih dikamar, gue merasa jadi raja dirumah sendiri.
"Mbak, ambilin teh"
"Anget apa dingin?"
"Dingin aja"
"Ok mas bentar ya"
Tidak lama kemudian pembantu gue datang.
" Ini mas"
"Makas.." Belom selesai ngomong tiba-tiba..
Byurr...Gue mandi teh.
"Gembel! Lo mau nganiaya gue?!"
"Mas ampunnjangan laporin ke mama?"
"Justru gue laporin ke mama!"
Gue lapor kemama. Mama akhirnya bertanya ke mbak Elis yang bego itu.
"Sebenarnya kenapa lagi Lis?"
"Maap buk saya tadi kesandung"
Setelah di interogasi mama sekarang gue yang mengintrogasi mama
"Ma sebenarnya mbak elis kenapa sih? Kesurupan cicak ekor 4?"
"bukan, dia itu mikir masalah jodoh"
"Ha jodoh? Tumben banget"
"Iya umurnya dia sama mama kan sama jadi udah saatnya dia mikir jodoh"
"Oh gitu"
"Enggak kaya kamu..masih kecil udah mikir jodoh"
"Loh kan aku dah kelas 9 ma hehehe"
"Ngeles aja kamu"
 Dari situ gue ngerti bahwa manusia itu kadang memiliki beban contohnya aja mbak Elis. Mungkin karna dia tidak begitu gaul dengan lawan jenis tapi dia juga termasuk orang yang ingin menikah. Bukan hanya dia, gue juga kadang bengong "Kapan ya bisa punya pacar yang cantik, baik dan setia, adik kelas juga boleh hehehe.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar